Kamis, 06 Mei 2010

Memegang mushaf Al-Qur’an padahal tidak memiliki wudhu

Blog sebelah menjelaskan bahwa Qur'an tidak boleh dipegang oleh orang yang tidak berwudhu. Isi lengkapnya adalah sebagai berikut:

Hal ini berdasarkan hadits, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasalam bersabda,

لا يمس القرآن إلا طاهر

“Tidak boleh seseorang memegang Al-Qur’an, kecuali dalam keadaan suci”.

Hadits ini shahih dengan syawahidnya, dikeluarkan oleh Malik dalam Al-Muwatho (1/199) no. 419, Baihaqi (1/309), Al-Faqihi dalam Akbar Makkah (no. 2855), Ad-Daruquthni (1/122), Al-Hakim (1/397) dan lainnya. Lihat dalam Irwa Al-Ghalil, Al-Albani (1/158), beliau menshahihkannya juga dalam Shahih Al-Jami (no. 7780), Syarah Al-Mumti, Ibn Utsaimin (1/261), Talkish Al-Habir, Ibn Hajar (1/131).


Inilah jika ilmu didapat hanya dengan mengambil cuplikan-cuplikan, tidak belajar dari guru, tidak tahu sebab-musabab. Tirmidzi pernah meriwayatkan hadits sebagai berikut:

حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ وَعُقْبَةُ بْنُ خَالِدٍ قَالَا حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ وَابْنُ أَبِي لَيْلَى عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلِمَةَ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقْرِئُنَا الْقُرْآنَ عَلَى كُلِّ حَالٍ مَا لَمْ يَكُنْ جُنُبًا قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَلِيٍّ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَبِهِ قَالَ غَيْرُ وَاحِدٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالتَّابِعِينَ قَالُوا يَقْرَأُ الرَّجُلُ الْقُرْآنَ عَلَى غَيْرِ وُضُوءٍ وَلَا يَقْرَأُ فِي الْمُصْحَفِ إِلَّا وَهُوَ طَاهِرٌ وَبِهِ يَقُولُ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ وَإِسْحَقُ

Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Abdulloh bin Sa'id Al-Asyaj, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dan Uqbah bin Khalid, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Al-A'masy dan Ibnu Abu Laila dari 'Amru bin Murroh dari Abdulloh bin Salamah dari Ali, dia berkata; "Rosululloh saw membacakan Al-Qur'an dalam setiap kesempatan, selama beliau tidak junub." Abu Isa berkata; "Hadits Ali ini adalah hadits yang hasan shahih. Pendapat ini banyak diambil oleh ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi saw dan tabi'in. Mereka berkata: "Seorang laki-laki boleh membaca Al Qur`an tanpa wudlu, namun ia tidak boleh membaca kecuali dalam keadaan suci. Pendapat ini diambil oleh Sufyan Ats Tsauri, Syafi'i, Ahmad dan Ishaq."

Terlihat dari hadits di atas bahwa yang dimaksud dengan suci pada hadits pertama adalah tidak junub atau tidak haid. Ada hadits lain lagi yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan memegang Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur'an.